Rabu, 21 Agustus 2013

daya tarik al quran

Daya Tarik Al-Quran
Dewasa ini, media-media massa dunia berusaha melakukan propaganda dalam skala luas untuk mendeskreditkan Islam dan menggambarkan Al-Quran sebagai kitab yang sudah ketinggalan zaman. Dengan menggunakan sarana propaganda yang paling canggih, kekuatan-kekuatan imperialis dunia melancarkan berbagai intimidasi terhadap ajaran Islam dengan tujuan mereduksi infiltrasi Islam di dunia Barat. Namun semua usaha mereka itu tidak akan pernah bisa berhasil karena Al-Quran adalah Kitab Ilahi yang paling sempurna sehingga tidak akan ada yang mampu menandingi keunggulan Al Quran.
Gary Miller, adalah seorang ilmuwan matematika asal Kanada. Selain menjadi anggota dewan ahli di universitas, Miller juga aktif sebagai misionaris Kristen. Miller adalah ilmuwan sangat meminati bidang logika dan hal-hal yang logis. Pada awalnya, dia berpikir bahwa Al-Qur’an yang turun 14 abad yang lalu itu hanya membahas berbagai masalah di masa lalu. Seiring dengan menguatnya arus Islam di Barat, Miller terdorong mempelajari Al-Quran lebih mendalam dengan tujuan mencari celah-celah kesalahan Al-Quran dan berusaha membuktikan ketidakotentikan Al-Quran.
Miller mengatakan, “Mulai hari itu, saya membaca Al-Quran untuk mencari celah-celah kesalahan kitab ini. Melalui usaha ini, saya berharap dapat mengangkat derajat pemeluk agama Kristen di hadapan ummat Islam.” Dikatakannya pula, “Karena Al-Quran diturunkan 14 Abad yang lalu di padang pasir, saya berpikir bahwa kitab ini sangat terbelakang serta dipenuhi dengan kekurangan. Namun semakin saya membaca Al-Quran, saya malah semakin menemukan kebenaran yang membuat saya terkesima. Aku menyadari bahwa Al-Quran ternyata membahas berbagai masalah yang sama sekali tak ditemukan di kitab samawi lainnya. Kitab ini membuat saya semakin penasaran untuk mempelajari lebih mendalam lagi.
Ketika membaca sura An-Nisa’, ayat 82, saya sangat terkejut. Ayat tersebut menyebutkan; Maka apakah mereka tidak memperhatikan Al-Quran? Kalau kiranya Al-Quran itu bukan dari sisi Allah, tentulah mereka mendapat pertentangan yang banyak di dalamnya.”
Tentunya, hal yang dialami oleh cendekiawan asal Kanada ini bukanlah yang pertama kali terjadi bagi seorang non muslim. Al-Quran adalah samudera yang tak ada batasnya dan mengandung mutiara ilmu yang tak habis-habisnya digali. Sejak 14 abad lalu, para pemikir dan cendikiawan dalam berbagai bidang mengarungi lautan ilmu yang tertuang dalam kitab ini. Namun sedemikian luas dan dalamnya samudera Al Quran, membuat mereka belum mampu menemukan tepi atau akhir dari lautan ilmu ini. Oleh karena itu, mereka hanya bisa pasrah sambil memuji keagungan dan kebesaran Allah Swt. Al-Quran dalam surat Furqon ayat 1 menyebutkan, “Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al-Quran) kepada hamba-Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.”
Sebagai seorang ilmuwan, Dr. Gary Miller memahami bahwa mengenali dan membandingkan berbagai pendapat adalah salah satu metode ilmiah dalam rangka membuktikan kebenaran. Dia juga mengatakan, “Al-Quran dengan ayat-ayat yang sangat lugas mengajak manusia untuk berpikir. Di dunia ini, tak ada seorang penulis pun yang menulis sebuah buku, kemudian dengan penuh keyakinan meminta semua pihak untuk membuktikan kesalahan-kesalahan nya.”
Miller juga menyatakan, “Di saat mempelajari Al-Quran, saya menanti ayat yang menyinggung peristiwa-peristiwa yang dialami oleh Rasulullah Saww, seperti wafatnya Sayidah Khadijah atau kehidupan anak-anaknya. Namun, saya malah dikejutkan oleh surat yang bernama Maryam. Sedangkan dalam kitab Injil dan Taurat, tak ada satupun surat khusus dengan nama Maryam. Selain itu, Al-Quran menyebut nama Isa Al-Masih sebanyak 25 kali, sedangkan kitab ini hanya menyebut nama Rasulullah Muhammmad Saww sebanyak lima kali. Bahkan, tak ada surat yang menyebutkan nama putri atau istri Rasulullah Saww.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar